Rabu, 23 November 2011

Proposal Berkualitas, Capai Organisasi Jadi Maju dan Modern


Ilustrasi oleh karhisu.wordpress.com
Merancang suatu program kerja untuk mencapai suatu visi dan misi sebuah organisasi merupakan tonggak dimulainya membuat prestasi. Program kerja adalah pijakan organisasi dimana harus memulai kegiatan yang dilakukan menurut suatu waktu yang telah ditentukan.
Awalnya program kerja terbentuk lebih disebabkan oleh lahirnya suatu pemikiran terhadap gejala atau fenomena yang berada disekitar jangkauan atau cakupan organisasi. Demi kebutuhan, mau tidak mau harus diciptakan pemikiran yang menghasilkan pengembangan suatu kegiatan kerja. Tentunya, pemikiran yang dihasilkan tidak serta merta muncul dan bisa diterapkan. Perlu sebuah kajian dan analisa yang seksama. Hal ini dilakukan agar, pelaksanaan kegiatan kerja bisa terukur dan terarah sesuai yang diinginkan organisasi.

Setelah melalui proses yang matang, program kerja yang masih sebatas ide pemikiran kemudian dituangkan ke dalam bentuk proposal. Nah, di dalam proposal, segala yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran hingga menciptakan suatu gagasan, biasanya disebut dengan rencana kegiatan atau rencana program. Biasanya di dalam proposal akan ditemui latar belakang program, visi dan misi yang hendak dicapai, sasaran yang dimaksud, penganggaran, waktu dan output (hasil) apa yang bisa dipersembahkan dari program tersebut.

Proposal yang telah siap, ada baiknya dipelajari terlebih dahulu sebelum dipresentasikan kepada publik. Tujuannya adalah agar performance suatu rancangan program atau pesan yang disampaikan bisa dipahami. Dengan begitu, presentasi bisa berjalan dengan mudah dan lancar sebagaimana keinginan gagasan pemikiran demi pematangan sebuah organisasi.

Proposal, biasa disebut dengan TOR (term of reference) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) jika dikemas dengan baik akan menjadi jembatan disetujuinya gagasan pemikiran. Proposal juga menjadi pertaruhan keberlangsungan sukses dan tidaknya program. Untuk itu, perlu pula didukung dengan data-data yang actual, valid dan compatible agar proposal tidak usang dan basi. Gaya bahasa juga perlu diperhatikan. Dengan bahasa yang sederhana, lalu saat presentasi menggunakan alat peraga yang bisa dimengerti, kemudian performance penggagas yang confidence bisa dipastikan proposal tersebut sangat qualified dan layak untuk disetujui.

Dan, satu yang tidak boleh dilupakan, sebagus apapun gagasan pemikiran mengenai rancangan program, kita tidak boleh jumawa. Harus terbuka terhadap masukan dan saran demi sempurnanya program. Tidak lain adalah demi kemajuan sebuah organisasi dan kelangsungan hidup organisasi itu sendiri agar bisa maju dan modern.

Selamat mencoba dan sukses.

Tidak ada komentar: