Indonesia vs Malaysia |
Menyuguhkan permaianan bola yang
agresif dan menyerang, sekarang telah menjadi trending topic setiap insan pecinta sepak bola diseluruh dunia.
Setiap perhelatan akbar yang mempertemukan dua kesebelasan sepakbola besar,
praktis menjadi ajang adu gensi dan intrik yang penuh dengan nuansa emosional,
belum lagi ditambah derasnya dukungan supporter, bisa diyakini pertandingan
tersebut akan memanas dan klimaks.
Seperti perhelatan akbar pesta
olahraga Seagames yang melibatkan
negara negara dikawasan Asia Tenggara, khususnya cabang sepakbola. Memasuki
hari ke sepuluh, cabang sepakbola telah memainkan pertandingan semifinal yang
menarik. Sabtu siang kemarin, mempertemukan Malaysia dan Myanmar yang kemudian
dimenangkan Malaysia dengan skor 1 – 0. Sorenya, giliran tim Garuda Merah Putih
bertemu dengan Vietnam dan berhasil menyingkirkan negeri gudang beras tersebut
dengan skor 2 – 0 tanpa balas.
Hasil kedua pertandingan tersebut
kini mempertemukan kembali Indonesia dan Malaysia di laga final yang rencananya
akan diselenggarakan senin sore pukul 19.00 wib. Tentunya, pertemuan Indonesia
dan Malaysia pada pertandingan sepakbola selalu memunculkan reaksi dan
antusiasme pecinta sepak bola.
Euforia dan misi balas dendam
terhadap kekalahan beberapa waktu lalu, masih membekas di dada Garuda Muda dan
supporter Indonesia. Kekalahan 1 – 0, memang tidak sepenuhnya salah pemain dan
pelatih, semuanya dilakukan hanya demi sebuah strategi demi laga final. Dan,
seluruh insan pecinta sepakbola-pun bisa memaklumi. Hal ini disebabkan, partai
penyisihan kemarin, Indonesia turun dengan pemain lapis kedua. Praktis, tidak
ada alasan lain yang lebih tepat diungkapkan, kecuali kita ingin melihat
sejauhmana kualitas pemain garuda muda tersebut.
Menurut pelatih tim nasional
sepakbola Rahmad Darmawan, timnya akan berjuang mengakhiri paceklik medali emas
cabang sepakbola di Sea Games selama 20 tahun terakhir. Menurut dia, kemampuan
mengatasi kelelahan dan tekanan mental akibat kekalahan 0-1 dari dari Malaysia
dibabak penyisihan menjadi kuncinya.
Laga malam nanti, akan menjadi
lga ke 14 antara Indonesia dan Malaysia di Sea Games. Dua dari pertemuan itu
terjadi di final. Pada tahun 1979, Indonesia harus merelakan emas direbut
Malaysia, yang menang 1 – 0. Dalam tiga pertemuan terakhir, Indonesia selalu
kalah, termasuk dengan skor 0 – 1 di babak penyisihan grup pada 17 Nopember
lalu. Kekalahan itulah yang kini akan dicoba dibalas.
Senin malam (hari ini), Final
akan dilangsungkan di Gelora Bung Karno. Tensi kedua kesebelasan sebelum
pertandingan sudah mulai memanas. Beberapa komentator dan supporter membulatkan
tekad untuk menumpahkan balas dendam kekalahan beberapa waktu yang lalu. Pertandingan
final ini juga akan membuktikan superioritas sepakbola di kawasan Asia
Tenggara, siapa yang lebih unggul.
Memory pecinta sepakbola tentu
masih inget insiden laser saat perhelatan piala AFF tahun lalu. Ketika itu, tim
Indonesia ditundukkan oleh Malaysia dengan skor 3 – 0 dan memporak porandakan
semangat tim serta kekecewaan pecinta sepakbola terhadap perilaku tidak terpuji
oknum supporter Malaysia. Dan, saat pertandingan dilangsungkan di Gelora Bung
Karno, Tim Merah Putih berhasil membalas kekalahan dengan skor 2 – 1, tapi itu
tidak cukup untuk membawa Merah Putih menjadi kampiun Piala AFF yang dulu
bernama Piala Tiger.
Di luar sepakbola, peristiwa
hilangnya Sipadan dan Ligitan, menambah gelora pemain dan insan sepakbola tanah
air menghempaskan tim sepakbola Malaysia, kalau perlu dengan skor telak. Namun
begitu, jangan sampai kita terlena dan melakukan perbuatan diluar aturan-aturan
yang ditentukan. Apapun dalam sebuah pertandingan kita harus menunjukkan sikap respect dan hormat terhadap kesebelasan
lawan, kita harus bisa menunjukkan fair play,
hindari sikap yang menimbulkan kerugian buat tim nasional dan nama baik bangsa.
Penghormatan terhadap permainan
maupun pemainnya adalah sebuah keniscayaan yang harus dipertahankan. Kalah dan
menang adalah lumrah dalam suatu pertandingan. Sebuah sikap kedewasaan insan
sepakbola di tanah air sedang diuji. Ujian inilah yang harus bisa kita lalui
dengan baik. Tidak hanya hasil maksimal yang bisa dipetik tetapi juga semangat
cinta olahraga dan menjaga nama baik bangsa saat ini sedang dipertaruhkan. Kita
berharap, para supporter bisa mendukung penuh tim kesayangan, silahkan dengan
gaya dan atribut serta kreatifitas di explore
guna mendukung tim kesayangan kita.
Ketertiban dan keriuhan
perhelatan akbar macam Sea Games
harus kita kawal jangan sampai ada oknum yang mencederai semangat fair play. Bravo Timnas Garuda. Sukses
buat anda, sukses buat kita semua. Berjuanglah, dan rebut singgasana itu. Kamu
bisa !
1 komentar:
Sepak bola adalah perekat..jaga dan lestarikan
Posting Komentar