Tahun 2011 sebentar lagi meninggalkan kita. Tahun-tahun yang penuh
dengan suka dan penuh duka bagi umat manusia. Banyak cerita yang bisa
ditulis maupun diceritakan, dari penuh makna hingga teguran, kebahagiaan
dan kesedihan. Berbaur menjadi satu nilai hidup yang harus dilewati.
Nilai hidup yang sejatinya menyertai manusia dari lahir hingga sampai
pada ketiadaan.
Tahun 2011 adalah tahun
yang penuh dengan kebangkitan asa. Bangkit dari ketidak jelasan pilihan
hidup untuk membuat suatu karya menjadi sesuatu yang berguna dalam
hidup. Ketidakjelasan pilihan yang sesungguhnya bukan domain penulis
saja, penulis yakin di luar pintu sana, banyak teman dan kawan penulis
merasakan hal yang sama. Hanya ketidak jelasan pilihan muncul akibat
dari keragu-raguan. Mungkin tidak sedikit rekan-rekan yang pernah
terjebak dalam suatu pilihan. Pilihan yang sangat menentukan bagi masa
depan anda.
Dalam kondisi demikian, tidak bisa dipungkiri, kita
mengalami keragu-raguan bahkan sulit untuk menentukan pilihan.
Berhari-hari hingga berbulan-bulan, waktu yang tersedia kadang terlewat
tanpa tidak tahu pilihan itu. Meskipun sudah dicoba dengan perbuatan
yang dianjurkan agama, tetap pilihan itu sulit terwujud. Hingga pada
suatu waktu ketidak jelasan dalam pilihan, membawa kita pada cerita
layaknya mengalir seperti air. Terbawa, terombang-ambing, terbentur,
dipaksa cepat kadang juga dipaksa lambat derasnya air.
Memang dalam perjuangan menyusuri
kebahagian dan kemuliaan sangat sulit dan sungguh tidak mudah seperti
membalikkan telapak tangan kita sendiri. Inipun berlaku dalam kehidupan
penulis. Namun begitu, tidak menyurutkan penulis untuk terus bangkit
mencari jatidiri agar tidak terombang-ambing derasnya realita hidup.
Tahun 2011 merupakan tahun kebangkitan untuk mewujudkan
cita-cita. Dambaan akan tercapainya cita-cita meriah kebahagiaan dan
kemuliaan hidup menjadi tujuan bagi penulis, mungkin juga tujuan rekan
pembaca yang budiman. Caranya bagaimana ? Inilah pertanyaan yang selalu
menghantui setiap saat dalam diri penulis. Menjawab soal ini sebenarnya
sangat mudah, hanya kadang-kadang kita sendiri tidak menyadari potensi
yang ada dalam diri kita sendiri. Ya, potensi diri, itu kata kuncinya.
Perlahan dan
pasti kata kunci itu kini mulai menampakkan titik terang jawaban
bagaimana menjawab pertanyaan itu. Sebuah pertanyaan yang sesungguhnya
bisa dimaknai sebagai penuntun membuka kegelapan dari ketidak jelasan
dalam menentukan pilihan.
Mulailah mengeksplorasi potensi
diri yang terpendam yang bisa membuka cakrawala dengan tidak menafikan mengasah dan mengarahkannya setiap hari. Sebagai makhluk
Tuhan yang paling mulia sesungguhnya manusia telah disiapkan mengarungi bahtera
hidup dengan berbagai kemampuan. Kemampuan inilah yang mampu menciptakan
ide dan kreatifitas setiap insan dan hambaNya.
Namun begitu, munculnya
ide dan kreatifitas secara otomatis membuat otak bekerja lebih
teroptimalkan. Kerja keras dan usaha tanpa kenal lelah bisa diyakini mampu mendapatkan hasil yang
lebih sempurna. Konon, otak manusia digunakan hanya sebesar 4%, sisanya
tergantung manusia mengolah otaknya sendiri.
Ya,
dengan mengoptimalkan kemampuan diri, setiap manusia dipastikan mampu mewujudkan setiap cita-cita dengan melalui tahun demi tahun, termasuk memasuki tahun baru yang penuh tantangan. Memang dalam hidup ada kemudahan dan kesusahan, ada bahagia dan ada air mata berpasang-pasangan seperti yang sudah dikodratkan dalam kehidupan dunia fana. Sebuah pengalaman bisa menjadi
hikmah dan penuntun jalan hidup.
Memang
belum sepenuhnya bisa diraih, tetapi bagi penulis tahun 2011 adalah
tahun yang penuh makna. Penulis mengajak, mari kita memaknai pilihan
hidup. Hidup yang penuh warna di Tahun 2011 sekaligus memerdekakan diri
dari kebodohan dan kepongahan buat jadi bekal ditahun-tahun berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar